Home » , , » Sosio-Nasionalisme dan Wacana Kekhilafahan

Sosio-Nasionalisme dan Wacana Kekhilafahan


Oleh : Ganda Febri Kurniawan

RADARKAMPUS.COM - Sebagai sebuah bangsa yang terlahir melalui rahim perjuangan, seharusnya kita mampu memaknai arti daripada perjuangan itu sendiri. Proses dimana sekelompok entitas melakukan sebuah gerakan demi tercapainya satu cita-cita bersama. Gerakan yang kemudian melahirkan para pemberani untuk merubah tatanan lama dan menggantinya dengan satu tatanan baru yang memberikan satu pijakan untuk berdirinya sebuah bangsa.Konteksnya adalah bangsa, bukan tertutup dalam lingkaran homogenitas yang memunculkan mayoritas dan minoritas.Karena inti daripada berdirinya sebuah Negara adalah lahirnya sebuah kelompok berkepribadian dalam kebudayaan yang mampu mengedepankan kepentingan bersama yang didasarkan pada azaz persatuan dan toleransi sesama umat manusia.

Jika berbicara mengenai keindonesiaan maka jelas paham kita adalah Negara Indonesia dibangun atas dasar Negara yang kokoh yaitu Pancasila. Bukan sekedar dasar, melainkan ia adalah satu ajaran yang harus dijalankan secara konsekuen oleh seluruh masyarakat Indonesia dari yang berstatus sosial rendah sampai yang berstatus sosial tinggi. Mengenai Pancasila kita mesti paham, diciptakannya ideologi tersebut adalah untuk mengakomodir segala bentuk kepentingan-kepentingan masyarakat Indonesia. Supaya dalam satu pijakan yang sama, rasa kita sebagai sebuah bangsa akan lebih merekat dengan kuat. Maka dari itu relevansi Pancasila untuk mengawal kehidupan bangsa Indonesia untuk menciptakan satu masyarakat yang adil dan makmur akan terus terjaga. Sampai nanti, akan lahir generasi ahistoris yang tidak paham mengenai lahirnya Indonesia menjadi sebuah bangsa yang berperadaban dan berkepribadian.

Tanggungjawab kita sebagai bangsa yang merdeka sangatlah berat.Bertugas untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh pendahulu bangsa kita merupakan satu kenyataan yang perlu kita hadapi bersama-sama.Walaupun menurut pemerintah kolonial pada waktu itu, mereka dicap sebagai pemberontak, tetapi kita menghargai mereka sebagai Pahlawan yang harum namanya.Hingga saat ini, Pahlawan Nasional kita sangatlah compliteble.Semua adalah para pejuang yang telah mengorbankan segenap fikiran dan tenaganya untuk dapat mewujudkan Indonesia merdeka.Kita dapat menjumpai tentang perbedaan pandangan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya.Tetapi itu bukan alasan bagi mereka untuk memenangkan kepentingan mereka secara pribadi.Karena mereka tahu dan paham bahwa di atas kepentingan ideologis mereka masih ada kepentingan yang lebih luas lagi yaitu bebas dari belenggu penjajahan.

Ideologi merupakan pegangan bagi setiap kaum penggerak.Keberadaannya sangatlah principleuntuk menentukan langkah demi langkah sebuah pergerakan. Karena bergerak tanpa ada pegangan akan terlalu berbahaya dan beresiko besar bagi keberlangsungan gerakan. Kaum intelegensia memilliki daya rasionalitas yang lebih tinggi daripada kaum non terdidik dan terpelajar.Maka dari itu pemahaman seorang intelegensia haruslah bersifat komprehensif non afiliasi kepada kepentingan manapun.Karena pemikiran kita yang telah dianggap cerah, meminjam istilah Anhar Gonggong.Hal tersebut juga harus diikuti dengan daya nalar dan rasional kita tentang kehidupan kebangsaan.

Seiring berkembangnya zaman paham-paham kenusantaraan mulai memudar.Terbukti munculnya fanatisme yang kemudian menimbulkan konflik horizontal antar sesama warga Negara Indonesia.Walaupun konflik tersebut masih bersifat dingin, namun pada dasarnya akar permasalahannya sangatlah kompleks.Dari kepentingan ideologi sampai merambah ke kepentingan sosial politik.Dampaknya begitu besar bagi stabilisasi nasional.karena dalam hal ini Negara terlalu dirong-rong oleh sebagian kelompok masyarakat yang mengatasnamakan agama beserta umatnya menuntut Negara untuk mau mengikuti ide fikir mereka yang lebih cenderung monopolistic.

Gerakan yang bersifat merong-rong Negara untuk mengikuti kehendak satu kelompok atau entitas tertentu adalah tergolong ke dalam radikalisme. Satu pandangan yang akan mengganggu stabilitas dan keamanan Negara. Karena Indonesia, Negara dengan bentang dari sabang sampai merauke ini tidak serta merta lahir oleh satu ajaran atau pandangan saja.Melainkan bangsa Indonesia melalui sidang PPKI telah bersepakat untuk berdiri dalam satu karpet yang berwarna merah putih untuk mencapai kepentingan bersama yaitu mewujudkan satu masyarakat adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila.


Search this Site